Setiap SPPG Cover 3.000 lebih anak, Dindik siapkan Data Anak dan Sekolahnya.

SERANGKOTA.GO.ID, - Tb. Suherman Kepala Dindik Kota Serang dan Hasanuddin Kepala Dinkes Kota Serang menerima silahturahmi Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipocok Jaya Gorys Siagian beserta tim, sebagai perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) dan mitranya Yayasan Puspaindah Mitra Creative, di Aula lt 1 Setda Kota Serang, Kamis (20/02/2025).
Pertemuan ini selain silahturahmi, sedikitnya membahas pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Serang.
"Jadi mereka itu tidak langsung ke lapangan tapi ada pamitan dulu kepada kami supaya berkoordinasi dengan baik supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Kepala Dindik Tb. Suherman.
SPPG dan mitranya selain memperkenalkan diri, dan memberitahu dapur umumnya di mana serta berapa siswa yang di cavernya.
"Dindik hanya menyiapkan data siswanya dan sekolahnya. BGN menyiapkan dapur umum dan menyiapkan makanannya," ujar Tb. Suherman.
Lebih lanjut, Dindik menuturkan telah memberikan 12.000 data siswa dari TK sampai SMP.
"Ke.marin kami sudah memberikan data sekitar 12.000 data siswa," tuturnya.
Terkait dengan teknis pengiriman makanan, ia mengatakan perjalanan dari SPPG atau dapur umum ke sekolah itu tidak boleh dari setengah jam.
"Karena kalau lebih dari setengah jam makan itu basi. Dan satu dapur umum itu 3.650 sekian itu terjangkau dengan setengah jam mengantarkan makanan ke sekolah," paparnya.
Kemudian Gorys Siagian Kepala SPPG Cipocok Kaya mengungkapkan bahwa makanan yang dimasak di dapur umum MBG memiliki menu bervariatif setiap harinya, seperti telor, ayam, dan sebagainya.
Ia menyebut jenis dapur umum MBG ada berbagai macam atau kriteria, di antaranya dapur mandiri dari perorangan, dapur umum dari pihak Polri maupun TNI AD, ada yang di atas tanah Kodim, ada juga yang di atas tanah pemerintah.
"Artinya dengan banyak macam jenis dapur ini, bapak Presiden (Prabowo) mau segera untuk dibangun seperti itu. Jadi diberikan keleluasan kepada masyarakat yang sekiranya memiliki dana bisa untuk membuka dapur ini, selagi memenuhi syarat," ungkapnya.
Lanjut, terkait dengan kapasitas dapur umum ia mengatakan sekitar 3.000 lebih.
"Untuk kapasitas dapur umum, sebenarnya mengcover siswa sebanyak 3.000 sampai 3.500 orang. Artinya kalau ada lebih dari situ bisa bikin dapur lagi, engga terpaku sama jumlah Kecamatannya," jelasnya.
Menurutnya, apabila jumlah siswa yang dicover melebih kuota yang ditentukan maka pihaknya akan membangun dapur umum lagi.
(REY/PotobyDiskominfoKotser)