Logo loader Letter loader

Salam Untuk Ranah Minang

Salam Untuk Ranah Minang

Bagaimana udara di Kota mu sekarang? Masih sedingin dulu kah?

Nigga, aku tetap melakukan hal-hal yang ku sukai hingga kini

Seperti apa yang kamu katakan dahulu, aku akan tetap baik-baik saja

 

Sebuah stasiun di Ibu Kota yang membawa ku bertemu dengan mu untuk pertama kali

Juga tempat dimana kita berpisah, sampai saat ini kita tak pernah bertemu kembali

Atau belum?

Aku tidak tahu.

 

Untuk ke sekian kalinya aku jatuh pada sebuah hati

Hati yang tak pernah ku sangka

Pada sosok yang kelak akan membawa ku pada ketulusan yang nyata

 

Sebuah tas besar dalam genggaman, ku bawa sambil menyusuri koridor stasiun

Berisikan beberapa barang yang telah ku kemas untuk bersiap menikmati udara di kota wisata

Bersama seseorang yang akan ku temui disini

Sesekali ku menoleh kanan dan kiri berharap kamu segera ada disini

Tak lama kamu datang dengan sebuah tas besar, sama seperti ku

Lalu kamu berkata “aku seperti hendak mengunjungi tanah kelahiran ku”

 

Aku tidak pernah berani pergi sejauh ini, tanpa keluarga

Aku seorang introvert yang tidak pernah melihat dunia

Ramai yang ku tahu, menjadi bukan apa-apa dibanding yang kamu tahu

Kamu mengatakan, kita tidak akan bisa melihat dunia jika kita masih menginjakan kaki di tempat yang sama

Itulah mengapa alasan mu sekarang berada jauh dari kampung halaman, bukan?

Setidaknya, sekarang aku telah mencoba membuka mata dan berani keluar dari tempat dimana selama ini aku berdiri.

 

Senja di Jogjakarta, 13 Agustus

Kamu mulai bercerita tentang sebuah harapan yang ditujukan pada mu

Rasanya tidak tepat

Jika aku, wanita yang kini berada disebelah mu, dan menatap mata mu sebagai tempat ku untuk pulang

Menggenggam tangan yang telah memberi ku jutaan suka dan duka

Akan menjadi pendamping renta mu nanti

Aku.... seorang yang entah siapa dan dengan bagaimana

Bisa mencintai mu dengan sangat

 

Aku merasa, Tuhan mempertemukan dan memberi kebahagiaan pada kita tapi dengan cara aku terlebih dulu diberi tahu bahwa

Aku bukanlah wanita yang akan berjalan berdampingan dengan mu kelak

Ketika aku mengenakan gaun impian

Dan ketika kamu meminta pada orang tua ku untuk meminang anaknya

Apa perbedaan kita ini salah? Bukankah lebih baik jika kiita saling mencoba memahami

Aku belajar apa yang telah kamu jalani dan kamu pun belajar apa yang aku jalani

 

Nigga..

Aku tetap mencintai mu hingga kini

Dan aku tetap menghargai apa yang telah menjadi harapan keluarga nun jauh disana

Sampaikan salam ku pada leluhurmu

Aku mencintai cucu nya..

Kota Serang terdiri dari 6 kecamatan dan 67 kelurahan.