Rakor Pengendalian Inflasi Pemkot Serang Dengan Kemendagri, Pj Walikota Serang: Menjelang Ramadhan Inflasi Kota Serang Terkendali
SERANG, - Senin, 15 Januari 2024 Ruang Aula Walikota Serang diadakan Rakor Pengendalian Inflasi tahun 2024 dengan Kemendagri melalui Zoom Meeting. Turut hadir Pj Walikota Serang Yedi Rahmat, ASDA II Yudi Suryadi, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Serang, Perwakilan Bulog Serang.
Setelah selesai mengikuti Zoom Meeting rapat koordinasi, Penjabat Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan ini merupakan kegiatan rutin yang di laksanakan oleh Kemendagri dengan Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia terkait dengan pengendalian inflasi. Menurutnya, tingkat inflasi di Kota Serang masih di bawah Nasional dikisaran 2,11.
"Alhamdulillah Kota Serang terkait dengan inflasi di bawah nasional masih bagus 2.11 masih terkendali," ucap Pj Walikota Serang Yedi Rahmat.
Adapun langkah yang akan dilakukan Pemkot Serang untuk pemenuhan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan akan meminta ke Bulog menambah SPHP yang tadinya 8 ton per bulan kami akan meminta penambahan menjadi 12 ton melalui surat resmi langsung dari Pj Walikota Serang kepada Dirut Bulog,"imbuhnya
Menjelang bulan Ramadhan Pemkot Serang akan terus mengendalikan harga-harga bahan pokok dengan melakukan operasi pasar dan operasi gabungan dengan satgas pangan sampai dengan hari raya.
Selanjutnya Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang Wahyu Nurjamil menambahkan dalam Rapat Koordinasi Inflasi dengan Pemerintah Pusat ada beberapa bahan pokok yang perlu diperhatikan seperti jagung, bawang merah, bawang putih, karna ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan.
"Didalam rapat berdasarkan data stok Kota Serang aman dan terkendali, untuk harga beras Bulog itu masih dikisaran 10.900 dan premium masih di atas 15.000, dan untuk medium mengalami penurunan. Dan yang lainya harga masih dalam relatif aman," ucap Wahyu.
Diakhir penyampaiannya, Wahyu menyampaikan, bahwa langkah konkret yang dilakukan oleh Dinkopukmperindag Kota Serang adalah melakukan Operasi pasar dengan sistem subsidi, dan sekaligus pendataan terkait harga barang di pasaran.
"dan pada hari ini kami selaku leading sektor telah memetakan produsen di Kota Serang. Tujuannya adalah ketika suatu barang langka tidak ada di produsen kita maka kita akan mengupayakan melalui kementerian meminta untuk disuplai dari produsen di luar Kota Serang. Sehingga kerjasama antar distributor akan terlaksana dengan baik dan juga bisa meminimalisir barang dan harga," tutup Wahyu nurjamil.
(REY/SEN)