Logo loader Letter loader

Inflasi Naik, Kepala BPS Kota Serang Sebut Jengkol Penunjang Tertinggi.

SERANGKOTA.GO.ID,- Rabu, 31 Juli 2024. Kepala BPS Kota Serang, Tri Tjahjo Purnomo di Rumah Apung, Sawah Luhur Kec. Kasemen setelah mengikuti rapat High Level Meeting TPID Kota Serang. Ia menyampaikan bahwa inflasi Kota Serang mengalami kenaikan pada bulan Juni 2024 ini.

Inflasi year on year (y-on-y) Kota Serang pada bulan Juni 2024 sebesar 2,64 persen terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,03 persen.

Dikatakan Kepala BPS Kota Serang bahwa komoditas penunjang inflasi Kota Serang naik yaitu ditunjang dari adanya kenaikan dari harga komoditas jengkol.

"Emang tidak segnifikan kenaikan inflasi ini dan kenaikan ini ditunjang dari harga jengkol yang merangkak naik harganya," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan komoditas mana saja yang mengalami kenaikan harga. 

"Sedangkan untuk harga lainnya yakni ketimun 0,0186 persen, buah naga 0,0151 persen, buah anggur 0,0246 persen, alpukat 0,0084 persen, pete 0,0065 persen, cabai rawit 0,0199 persen dan beras masih kecil kenaikannya 0,0111 persen", ujarnya. 

Kemudian ia mengungkapkan teknis BPS dilapangannya. 

"Ada sebanyak 781 komoditas yang kami survei. Survei ini hasil dari pihak kami turun langsung ke pasar tradisional, pasar modern dan pasar online," ungkapnya.

Adapun faktor kenaikan jengkol ini, lanjut dia, disebabkan oleh faktor stoknya yang terbatas dan musiman.

"Kan jengkol ini biasanya dikirim, kalau sedang tidak musim jengkol stok terbatas atau adanya kendala pengiriman jadi mengalami kenaikan karena permintaan banyak," ungkapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh awak media pada salah satu pedagang jengkol di Pasar Induk Rau. Febrian mengatakan bahwa, harga jengkol mengalami kenaikan sejak akhir bulan ini dari harga sebelumnya Rp45 ribu naik menjadi Rp60 ribu perkilo.

"Iya mengalami kenaikan dari sebelumnya harga Rp45 ribu perkilo jadi Rp60 ribu perkilo. Kenaikan ini terjadi di bulan Juni ini," katanya.

Ia menjelaskan faktor kenaikan harga jengkol sendiri, dikarenakan mulai langka pada saat bukan musimnya.

"Sekarang tidak musim jengkol, stoknya mulai sedikit sedangkan permintaan banyak. Makanya harganya naik, kalau harga normalnya sih Rp45 ribu perkilo", jelasnya.

Terakhir ia menambahkan dari mana stok jengkol berasal. 

"Apalagi jengkol ini kan kita dikirim dari Kalimantan atau dari luar Kota Serang. Mungkin itu juga kendalanya", tutupnya.

(RLN/REY) 

Kota Serang terdiri dari 6 kecamatan dan 67 kelurahan.