Darurat air bersih dan Bahaya kesehatan yang mengintai, Pemkot Serang fokuskan bantuan air bersih.
SERANGKOTA.GO.ID, - Kasemen merupakan wilayah Kota Serang yang memiliki tekstur tanah yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga air tanahnya berasa payau bahkan asin dan tidak layak pakai bahkan dikonsumsi. Pj Walikota Serang Yedi Rahmat mencoba menangani masalah tersebut dengan meminta bantuan dari pemerintah pusat serta pihak-pihak yang berada didalam Kota Serang.
Di Link Bendung RT/RW 04/02, Kelurahan Bendung Kecamatan Kasemen, Pemkot Serang, Polresta Serang Kota, serta organisasi masyarakat yang berada di Kota Serang memberikan bantuan sumber air bersih.
Dalam wawancara dengan Staf Ahli Walikota Ibra Gholbi mengucapkan syukur.
"Alhamdulillah, kita telah hadir meninjau langsung bantuan dari Polresta Serang Kota dan salah satu Ormas provinsi Banten yang ada di Kota Serang", ucapnya.
Ia juga menjelaskan apa yang nanti akan dilakukan Pemkot Serang.
"Ini baru satu tahap yaitu pengeboran, air bersih nya dlu keluar nanti kita akan rapihkan lingkungannya, dan menyiapkan penampungan/tangki-tangki air kemudian disalurkan ke beberapa SR (Sambungan Rumah) yang berada di sekitar Masjid Bendung ini", jelasnya.
Ditanya apa langkah selanjutnya, ia mengatakan akan menyiapkan sarana prasarana.
"Sekarang tahap ini masih proses pengurasan air bersih kemudian akan merapikan area untuk bisa dibuat keran-keran air agar dimanfaatkan. Ini tidak hanya bantuan air saja tapi juga sarana penunjang nya juga", ujarnya.
Ditanya titik dimana lagi yang akan diberikan bantuan air bersih, ia mengatakan untuk bantuan ini ada 2 titik.
"Yang pertama ada di Link Cibomo Kelurahan Terumbu dan yang kedua disini Link Bendung Kelurahan Bendung", jawabnya.
Lebih lanjut ia menceritakan bahwa ada bantuan air bersih juga dari Kemensos.
"Ada 4 titik dari Kemensos, alhamdulillah semua ditujukan ke Kecamatan Kasemen karena di Kota Serang ini kebutuhan air bersih yang mendesak di Kasemen", imbuhnya.
Ditanya seberapa dalam pengeboran agar mendapatkan air yang tidak payau, ia mengatakan tergantung titik pengeboran nya.
"Kebetulan di titik ini kedalaman nya sekitar 134 meter, menentukan titik pengeboran juga salah satu kunci dalamnya pengeboran", ucapnya.
Disinggung apakah akan bertahan lama, ia menjawab meminta masyarakat agar menjaga nya.
"Yah nanti kita juga meminta partisipasinya warga disini setelah serah terima bantuan agar merawat mesin air dan sarana prasarana penunjangnya", tutupnya.
Sedangkan wawancara dengan Kepala Dinkes Kota Serang Hasanuddin, ia mengucapkan syukur air hasil dari pengeboran.
"Alhamdulillah kita bersama-sama melihat air mengocor disini, secara fisik air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau sehingga layak digunakan untuk kita", ucap syukurnya setelah melihat air yang keluar.
Lebih lanjut ia menuturkan laporan kandungan air hasil pengeboran yang diperolehnya.
"Tadi saya mendapatkan laporan secara pH (potensial of Hidrogen) bagus, CDS (Cadmium Sulfida) bagus, cuma kandungan bakteriologi harus diperiksa dahulu di laboratorium", ujarnya.
Kemudian dia juga menjelaskan bahaya kesehatan dari air yang tidak layak pakai/konsumsi.
"Dari air yang dicoba tadi yang berasa asin, secara medis itu tidak baik. Bisa mengakibatkan hipertensi/darah tinggi dan bila dikonsumsi secara berlebihan pembuluh darah bisa pecah", ungkapnya.
Sedangkan untuk air bor ia menyarankan masyarakat sudah bisa digunakan.
"Kalau air hasil pengeboran, InsyaAllah masyarakat aman kalau untuk digunakan. Sekarang juga bagus tetapi harus dimasak dahulu", imbuhnya.
Terakhir disinggung apa bisa langsung diminum, ia mengatakan ada proses food grade.
"Kalau untuk diminum langsung, ia mengatakan harus ada proses food grade seperti pipanisasi harus stainless dan steril", tutup Kepala Dinkes Kota Serang.
(REY/RED)