Logo loader

Kasus DBD di Kota Serang Menurun, Dinkes Ajak Masyarakat Tetap Waspada dan Gencarkan 3M Plus

SERANGKOTA.GO.ID, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat adanya tren penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang awal tahun 2025.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan, terutama melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, pada Selasa 8 Juli 2025 mengungkapkan jumlah kasus DBD dari Januari hingga Mei 2025 tercatat kurang dari 50 kasus atau tepatnya ada di angka 30.

Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai sekitar 80 kasus.

Namun, dari total kasus tahun ini, dilaporkan ada satu pasien yang meninggal dunia.

"Trennya (kasus) menurun dibandingkan tahun kemarin. Tapi kami mengimbau masyarakat untuk tidak membiarkan air tergenang, baik di pekarangan atau di mana saja," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin menegaskan bahwa metode pencegahan yang paling efektif bukanlah pengasapan atau fogging, melainkan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).

Ia menjelaskan, fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, tidak pada jentik nyamuk yang berkembang biak di genangan air bersih.

"Yang jelas sih dari Dinas Kesehatan menghimbau ke masyarakat, untuk tidak membiarkan air-air tergenang baik di pekarangan atau di tempat mana saja yang dilihat," katanya.

"Kalau fogging atau pengasapan itu membunuh nyamuk dewasa. Jentik-jentik tidak akan mati. Sehingga yang paling efektif adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air," jelasnya.

Dinkes Kota Serang, melalui tim promosi kesehatan di setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), secara aktif terus melakukan penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya PSN.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebaran kasus DBD di Kota Serang bersifat merata dan tidak ada wilayah kecamatan yang dominan.

Penyakit ini juga menyerang berbagai kelompok usia dan tidak memandang jenis kelamin.

"Nyamuk tidak memilih perempuan atau laki-laki. Semua berisiko, karena itu pencegahan harus dilakukan bersama-sama," tutupnya.

(RED/Poto:RA) 

Copyright © Serang Smart Service 2025 - 2030. All rights reserved.