Logo loader

Sekolah Rakyat Kota Serang Siap Beroperasi, Tampung 100 Siswa SD dan SMP.

SERANGKOTA.GO.ID – Pemerintah Kota Serang bersama Kementerian Sosial menyiapkan Sekolah Rakyat Terintegrasi sebagai wadah pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menyampaikan bahwa sekolah rakyat yang berlokasi di BBLKI Serang kini sudah hampir 100 persen siap beroperasi.

“Alhamdulillah hari ini kita mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis sekaligus cek kondisi persiapan sekolah rakyat. Insya Allah minggu depan sudah mulai beroperasi dengan jumlah 100 siswa, terdiri dari SD dan SMP,” ujar Nur Agis, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, meski berbasis sekolah rakyat, kurikulum yang digunakan tetap mengikuti kurikulum nasional. Selain itu, program khas Kota Serang seperti Serang Mengaji juga akan dimasukkan ke dalam kegiatan pembelajaran.

“Karena ini ada di Kota Serang, jelas akan masuk program pemkot juga, termasuk Serang Mengaji. Artinya nanti kita sesuaikan juga,” tambahnya.

Nur Agis juga membuka peluang penambahan kuota siswa jika antusiasme masyarakat tinggi.

“Kita mau lihat dulu perjalanannya. Kalau memang oke, insya Allah kita tambah lagi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa sebanyak 50 calon siswa SD dan 50 calon siswa SMP mengikuti pemeriksaan kesehatan sebelum resmi masuk asrama.

“Pemeriksaannya meliputi tes kesehatan umum, lari, berat badan, hingga deteksi penyakit menular. Jadi sebelum masuk asrama, semua sudah diantisipasi,” jelas Gholibi.

Para siswa rencananya mulai masuk asrama pada 30 September 2025. Selama bersekolah, mereka akan tinggal penuh di asrama dengan jadwal belajar terintegrasi. Orang tua diperbolehkan menjenguk anak setiap dua minggu sekali.

Sekolah rakyat ini juga dilengkapi fasilitas memadai, mulai dari kamar tidur, ruang kelas, laboratorium, kantin, hingga sarana olahraga. Selain itu, siswa mendapatkan seragam, pakaian, makanan, serta satu laptop per orang.

“Jumlah rombongan belajar ada empat: dua untuk SD, dua untuk SMP. Guru ada sekitar 10 orang, ditambah wali asrama dan wali asuh. Semua difasilitasi oleh Kemensos,” terang Gholibi.

Tahun pertama ini, mayoritas siswa berasal dari Kecamatan Kasemen, sementara sisanya tersebar dari berbagai kecamatan di Kota Serang. Dari total 100 siswa, sekitar 10 di antaranya merupakan anak putus sekolah.

“Secara sistem sama seperti sekolah formal. SD dari kelas 1 sampai 6, SMP dari kelas 7 sampai 9. Jadi tetap berjenjang seperti sekolah umum,” tutup Gholibi.

Dengan beroperasinya Sekolah Rakyat Terintegrasi ini, Pemkot Serang berharap mampu memperluas akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu sekaligus mendukung program pengentasan kemiskinan di Kota Serang.(RY)

Copyright © Serang Smart Service 2025 - 2030. All rights reserved.