Logo loader

Perdana Buka Bank Sampah Sekolah di Kota Serang, Nur Agis Akan Masifkan ke Semua Sekolah.

SERANGKOTA.GO.ID, - Saya mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri 5 Banjarsari terkait tentang pembentukan bank sampah, kemudian pengelolaan sampah dan tadi ada beberapa kegiatan penanaman dan penghijauan.

Hal itu diutarakan Nur Agis Aulia wakil Walikota Serang setelah meresmikan Bank Sampah di SDN 5 BBanjarsari. Senin (26/05/2025). 

"Menurut saya ini bisa jadi contoh role model untuk sekolah yang ada di Kota Serang. Dan InsyaAllah tadi sudah akan di follow up," ucap Nur Agis. 

"Ini juga menjadi sesuai dengan program unggulan Budi Agis yaitu membentuk 1000 bank sampah. Kita akan mulai mengawali pembentukan bank sampah di sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan Pemkot," sambungnya sekaligus menjelaskan apa yang akan dilakukan Pemkot Serang. 

Lebih lanjut, ia juga mengharapkan adanya kolaborasi dalam mensukseskan program bank sampah ini baik dari unsur pemerintahan serta masyarakat. 

"Program ini tidak akan berjalan atau luar biasa tanpa adanya kolaborasi. Makanya dari Bank BI ada, dari DLH Kota ada, DLH provinsi nya juga ada. Kemudian yang paling penting dari masyarakatnya, RT/RW-nya juga sama," ujarnya. 

Bank Sampah selain merupakan salah satu upaya Kota Serang Bersih agar terwujud, juga menjadi edukasi buat pelajar khususnya untuk mau memilah sampah.

"Semoga nanti ke depan muridnya atau anak-anaknya bisa menjadi agen-agen perubahan, yang akan memberikan edukasi terkait tentang pilah sampah, tanggung jawab pada masyarakat dan orang tuanya," tandasnya.

Diketahui bahwa SDN 5 Banjarsari ini yang pertama secara resmi melakukan Bank Sampah dan kedepannya akan didampingi oleh DLH Kota Serang.

Kemudian Anton Setiabudi Kepala Sekolah SDN 5 Banjarsari, mengatakan ada keuntungan yang diperoleh murid selain ilmu. 

"Bukan hanya anak-anak mengumpulkan sampah saja, tapi sampah yang dihasilkan oleh anak-anak itu kita rubah menjadi keberkahan menjadi uang (tabungan)," ungkapnya. 

"Jadi nanti anak-anak kalau pengin jalan-jalan, tidak lagi memberatkan orang tua. Tapi anak-anak bahu-membahu mengumpulkan uang itu dari sampah-sampah yang mereka hasilkan," sambung Anton terkait peruntukan keuntungan murid. 

Anton menyebutkan dalam sebulan murid bisa memperoleh sekitar 20ribu sampai 30ribu per siswa. 

"Jika melihat rekapan itu per anak itu 1 bulan itu kurang lebih sekitar di angka 20 sampai 30 ribu rupiah. Satu anak satu buku tabungan," kata Anton.

Diketahui tabungan ini diperuntukkan untuk kelas 4, 5, dan 6, kalau untuk kelas 1, 2, dan 3 itu buku tabungannya klasikal (Satu buku tabungan untuk satu kelas) dikarenakan usianya masih kecil. 

Dan bank sampah ini sudah berjalan kurang lebih sekitar 3 bulan, yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan instansi atau pihak yang lain. 

Terdapat banyak kendala dalam program bank sampah ini khususnya proses edukasi kepada anak-anak.

"Prosesnya itu sangat luar biasa, banyak kendalanya, terutama edukasi kepada anak-anak. Bagaimana mengajarkan kepada anak bahwa mencintai lingkungan itu berawal dari sampah-sampah ini," papar Anton.

(REY/Poto:GG). 

Copyright © Serang Smart Service 2025 - 2030. All rights reserved.