
Pemerintah Pusat hingga Pemkot Serius Menanggapi Masalah Stunting

Kota Serang, 06 Juli 2022
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Bada Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Webinar Dialog dan Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Angka Stunting.
Webinar ini diikuti Sekda Kota Serang Nanang Supriatna beserta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bertempat di Co Work Space Diskominfo Kota Serang.
Webinar Nasional ini dibuka oleh kepala BKKBN Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG
Stunting menjadi isu nasional yang harus dituntaskan dengan target penurunan hingga 14% di akhir tahun 2024
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2022 prevelensi stunting harus diturunkan sedikitnya 3% melalui intervensi spesifik dan sensitif, pembentukan tim percepatan Penurunan stunting tops dan penguatan implementasi di posyandu.
Nanang menginformasikan bahwa presentasi stunting di Kota Serang sekitar 2,56% dari 56.000 balita yang terpantau.
"Yang disinyalir bahwa stunting itu hanya 1.895 orang atau kalau di persentasikan sebenarnya sekitar 2,56% nah ini kan menjadi masalah nasional" Ujarnya.
Pemerintah Kota Serang akan mengarahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk ikut menekan angka stunting melalui program kerja yang sudah ada mulai dari Dinas Kesehatan dengan pelayanan reventifnya.
Lalu Dinas Pertanian dengan ketahanan pangan nya yang sudah memberikan beras khusus untuk balita.
Dinas Pekerjaan Umum yang mengurusi sanitasi yang ada di Kota Serang.
Hingga Kementerian Agama dalam hal ini Kantor Urusan Agama tentang usia minimal pernikahan sesuai Undang Undang.
"Kita mengalokasikan anggaran sekitar 36 miliar tersebar di seluruh OPD" Tutupnya.