Pantau Langsung Harga Bahan Pokok, Pasar Induk Rau Relatif Normal
Dalam rangka pengendalian inflasi di Provinsi Banten khususnya Kota Serang, Walikota Serang H. Syafrudin melakukan pemantauan harga bahan pokok secara langsung bertempat di Pasar Induk Rau Kota Serang, Jum'at (11/11). Ditemani juga oleh PJ Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso, ASDA II Kota Serang Yudi Suryadi beserta jajaran lainnya.
Dari hasil pemantauan harga, PJ Gubernur Al Muktabar menyampaikan bahwa situasi komoditi bahan pokok di Pasar Induk Rau relatif baik meskipun ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan. Pemerintah Provinsi Banten akan terus memantau harga kebutuhan pokok dan akan hadir jika dibutuhkan peran dari pemerintah.
"Beberapa komoditi kita tanyakan langsung yang merupakan komoditi pokok, situasi relatif baik, ada beberapa kenaikan tapi masih fluktuatif, jadi stok bahannya masih cukup" Ucapnya.
"Kita akan terus pantau, bila ada hal-hal yang sangat diperlukan peran pemerintah, maka kita akan hadir, bisa untuk bantuan transportasi dalam rangka seperti angkut barang kebutuhan pokok, itu bisa kita tangani dan setiap hari juga harga terus dilaporkan, jadi situasi nya cukup baik" Sambungnya.
Walikota Serang H. Syafrudin menambahkan bahwa harga di bahan pokok relatif normal, adapun kenaikan beberapa bahan pokok seperti beras tidak terlalu tinggi sebesar Rp. 500. Lebih lanjut, H. Syafrudin menyampaikan hasil pemantauan untuk telur mengalami kenaikan akibat kekurangan pasokan.
"Pasar rau memang sentral dari semua Kabupaten/Kota yang belanja disini, setelah ditinjau oleh Pak Pj Gubernur ternyata memang relatif normal, hanya memang ada sebagian bahan pokok yang kenaikannya sedikit sepeti beras mengalami kenaikan Rp 500 tapi untuk bulog normal" Ucapnya.
"Kemudian ada juga telur, karena telur ini memang banyak bantuan sosial dari pemerintah dan masyarakat sehingga pasokan ke pasar ini agak berkurang sehingga menimbulkan kenaikan tetapi kalau tidak ada bansos relatif murah dan masyarakat sebenarnya terpenuhi karena banyak bansos, sekalipun disini agak mahal tapi kebutuhan masyarakat terpenuhi" Sambungnya.
Ditempat yang sama, ASDA II Kota Serang Yudi Suryadi menyampaikan berdasarkan data dari BPS bulan Oktober tahun 2022 terdapat 10 besar non sembako yang mempengaruhi inflasi di Kota Serang yaitu angkutan dalam kota, bensin, rokok, jeruk, martabak, tahu mentah, bahan bakar rumah tangga, pasir, tempe, kulit melinjo.
"Sebenernya kalau untuk sembako makanya tadi kan relatif stabil justru dipengaruhi oleh non sembako, yang keduanya karena pasar rau yang belanja bukan hanya dari Kota Serang, itu juga salah satu penyebab inflasi" Ucapnya.
Disampaikan Yudi Suryadi kaitannya dengan angkutan dalam kota, Pemkot Serang bersama Dishub sudah melakukan rakor untuk segera menetapkan tarif di Kota Serang dan juga akan membenahi jalur serta trayek di Kota Serang. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menekan inflasi di Kota Serang yang dipengaruhi oleh faktor non sembako.
"Kemarin dari hasil rakor dari Dishub akan segera menetapkan tarif di Kota Serang setelah ada kebijakan dari Pemerintah Provinsi, mensosialisasikan kalau sudah ada ketetapan tarif, kita juga akan melakukan koordinasi dengan Organda supaya bagaimana cari solusi" Ucapnya.
"Makanya nanti berkaitan dengan jalur dan trayek, ini juga akan kita benahi, termasuk juga ke angkot-angkot ke pasar-pasar yang menghubungkan tempat-tempat pusat" Sambungnya.