Menjelang Puasa Bahan Pokok naik Mengakibatkan Inflasi di setiap Daerah, Pj Walikota Serang: "Kota Serang masih di bawah Nasional, tahun ini mudah-mudahan mendapatkan insentif"
SERANGKOTA.GO.ID,- Kendalikan inflasi serta persiapkan bahan pokok jelang ramadhan, Pemerintah Kota Serang melalui Bagian Perekonomian Setda Kota Serang gelar High Level Meeting triwulan I dilingkungan Pemerintah Kota Serang, Rabu (06/03).
Kegiatan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten, Kepala BPS Kota Serang, Kepala Bulog Kota Serang, serta OPD terkait dilingkungan Pemerintah Kota Serang.
Wawancara usai membuka kegiatan rapat TPID High Level Meeting Triwulan I Penjabat (Pj) Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan akan melakukan kegiatan integrasi minggu ke dua jelang bulan puasa tahun ini dan mengontrol perputaran uang.
Beliau juga memberikan himbauan kepada masyarakat.
“Kita harus belanja secara bijak, dalam artian harus belanja sesuai dengan kebutuhan saja jangan memborong semua”, ujar Yedi Rahmat
Ditanya apa kegiatan integrasi nya, ia mengatakan akan mengadakan pasar murah di Alun-alun yang didukung oleh Forkopimda.
Disinggung berapa inflasi Kota Serang, ia mengatakan bahwa inflasi Kota Serang per bulan Februari ini ada sedikit peningkatan dikarenakan adanya kenaikan harga pangan di beberapa waktu kemarin tapi masih dibawah nasional.
“Angka inflasi Kota Serang kemarin kan di angka 2,06 untuk februari ada sedikit peningkatan di 2,78 karena ada kenaikan dari harga-harga pangan yang paling besar beras” tutur Yedi.
"Target Inflasi nasional sendiri 2,8 berarti masih dibawah nasional", sambungnya.
Menambahi informasi capaian Kota Serang, Asda II Yudi Suryadi mengatakan ditahun 2023 Kota Serang.
"Alhamdulillah 2023 Kota Serang sudah diapresiasi tingkat nasional, ditahun ini juga sedang diupayakan oleh pemerintah provinsi kembali mendapatkan insentif", ucapnya.
Beliau juga menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh Pemkot Serang kedepan.
"Ada beberapa program dari pemerintah pusat yang belum dilakukan yaitu, subsidi pangan, subsidi tranportasi, dan BTT. Kedepan akan kita lakukan", jelas Yudi Suryadi.
Sedangkan wawancara dengan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten Ameriza M Moesa mengatakan, hasil rapat telah disepakati akan ada kerjasama di beberapa program yang akan dilakukan mengantisipasi kenaikan harga pangan.
“Kita akan kerjasama adakan pasar murah secara terintegrasi ada dari Polres juga katanya, sehingga daya penyediaan stok pangan untuk masyarakat itu lebih banyak”, ucapnya
Beliau juga menjelaskan apa yang dilakukan Bi dalam TPID Kota Serang.
"Kita akan terus memantau ketersediaan stok pangan dalam beberapa waktu ke depan", ujarnya
Ia pun memberikan informasi yang bagus dari Bulog di dalam rapat.
“Berdasarkan laporan dari Bulog persediaan beras di Bulog mencukupi dua bulan kedepan, secara teoritis Bulog siap menyediakan stok beras untuk kebutuhan masyarakat, ditambah lagi stok yang dimiliki Dinas Pertanian sekitar 1600 Ton, itu cukup menggembirakan”, tutur Kepala BI Banten.
Diakhir beliau berharap inflasi Kota Serang dibulan maret kedepan dapat kembali menurun daripada Februari.
“Terlebih sekitar bulan maret mulai akan ada panen raya, dengan adanya panen raya ini tekanan kenaikan harga beras bisa lebih terkendali” sambungnya.
(REY/MM)