Kantor Disdukcapil Serang Diserbu Ratusan Warga Tiap Hari, Permintaan KK Barcode Membludak
SERANGKOTA.GO.ID – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Serang mencatat lonjakan drastis permohonan layanan administrasi kependudukan dalam tiga pekan terakhir.
Pemicu utamanya adalah persyaratan pencairan Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang mewajibkan pemutakhiran data warga.
Plt Sekretaris Disdukcapil Kota Serang, Yusrini Pratiwiningrum, membenarkan fenomena tersebut.
Ia menyebut volume pelayanan meningkat tajam dibanding hari biasa.
Jika sebelumnya rata-rata pemohon hanya berkisar 300 hingga 350 orang, kini angka tersebut tembus hingga 450 orang per hari.
Mayoritas warga memadati kantor dinas untuk memperbarui Kartu Keluarga (KK).
"Mereka ingin mengganti dokumen lama menjadi KK format baru yang dilengkapi Tanda Tangan Elektronik (TTE) atau barcode," ungkapnya.
Selain itu, dikatakan Yusrini, perubahan elemen data juga menjadi alasan utama kedatangan warga.
Yusrini menjelaskan bahwa banyak warga melakukan revisi alamat domisili dan penambahan anggota keluarga.
Tidak sedikit pula yang mengubah status pekerjaan, misalnya dari karyawan menjadi buruh atau wiraswasta, agar data mereka valid sebagai penerima bantuan.
"Data kami menginformasikan sekitar tiga mingguan ini terdapat tambahan volume permohonan layanan. Terutama terkait dengan bantuan sosial, baik BLT ataupun bantuan sosial lainnya," ujar Yusrini saat ditemui di Puspemkot, Selasa 16 Desember 2025.
Mengantisipasi antrean yang mengular, Disdukcapil Kota Serang langsung menerapkan strategi respons cepat. Manajemen menambah jumlah personel di garda terdepan.
Petugas back office yang biasanya bekerja di balik layar kini ditarik ke depan untuk membantu pelayanan langsung.
Jumlah operator di loket pelayanan pun ditambah secara fleksibel.
"Biasanya terdapat 13 operator yang bertugas, namun kini ditambah satu hingga dua orang sesuai kepadatan antrean," katanya.
Pihaknya juga menyiagakan unit mobil pelayanan keliling jika situasi di kantor sudah terlalu padat.
"Upaya kami untuk mengurai antrean itu ada. Back office kami tambahkan ke depan untuk membantu pelayanan. Bahkan mobil layanan kami aktifkan ketika memang dibutuhkan," tegas Yusrini.
Meski terjadi lonjakan permohonan yang signifikan, Yusrini memastikan ketersediaan material atau blangko dokumen kependudukan masih sangat aman.
Warga diminta tidak khawatir kehabisan stok blangko saat mengurus dokumen.
Terkait waktu kunjungan, gelombang warga pengurus administrasi Bansos ini memadati kantor pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat.
Sementara itu, pelayanan pada hari Sabtu tetap dibuka khusus untuk perekaman KTP elektronik bagi pemula dan tidak melayani pengurusan administrasi Bansos.
