Logo loader Letter loader

Dompet Dhuafa Bersinergi dengan Pemkot Menuju Kota Serang Bebas BAB Sembarangan dan Bebas Stunting

Rapat Kerja Nasional Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa tahun ini mencetuskan 6 Program unggulan Kesehatan masyarakat. Program yang digulirkan kepada masyarakat melalui LKC Dompet Dhuafa yang berada di 11 Provinsi di Indonesia dibesut oleh Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dan Kota Serang menjadi salah satu Kota yang terpilih.

Dompet Dhuafa menggelar Focus Group Discussion dengan mengusung tema Sinergi Menuju Kota Serang ODF dan Bebas Stunting bersama dengan Pemkot Serang dengan dihadiri langsung oleh Walikota Serang H.Syafrudin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pudji Hastuti, General Manager Dompet Dhuafa Divisi Kesehatan Yeni Purnama Sari, Kepala Wilayah Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Provinsi Banten Danan Panggih Wisastra, Asda II Setda Kota Serang Yudi Suryadi, dan Camat Cipocok Jaya Tb. Yassin di Saung Edi Jl. Bhayangkara No.1, Cipocok Jaya, Selasa (18/01).

Disampaikan oleh General Manager Dompet Dhuafa Divisi Kesehatan Yeni Purnama Sari Gerakan Kesehatan Dompet Dhuafa hadir dalam membangun generasi sehat dengan beberapa program unggulan seperti Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan pencegahan stunting, program pencegahan dan pemberantasan penyakit tidak menular dan menular, Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM),  dan kesehatan mental spiritual.

Sementara itu, dikatakan oleh Kepala Wilayah Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Provinsi Banten Danan Panggih Wisastra lokasi program tersebut yaitu di Kecamatan Kasemen tepatnya di Kelurahan Bendung, Kelurahan Terumbu, dan Kelurahan Kilasah. Di Kecamatan Curug di Kp.Gowok Kelurahan Sukajaya , dan di Kp. Ciwaru Kelurahan Cipocok Jaya Kecamatan Cipocok Jaya.

Walikota Serang Syafruddin mengatakan, persoalan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan dan stunting menjadi pekerjaan rumah bersama, tidak hanya Pemkot Serang. Pasalnya apabila hal ini tetap dibiarkan, maka akan sangat berpengaruh generasi masa depan.

Pada tiga tahun sebelumnya, lanjut Syafruddin, BABS dan stunting itu hampir tersebar di beberapa kecamatan di Kota Serang, seperti Kecamatan Cipocok Jaya, Curug dan juga Kasemen. Kini, tinggal di Kecamatan Kasemen, karena kesadaran masyarakat disana masih kurang.

 “Alhamdulillah setiap tahun angkanya selalu ada penurunan. Ini merupakan hasil kerja bersama antara Pemkot, Pemprov dan Pemerintah Pusat dalam menangani kedua persoalan itu,” ujarnya.

“Harus dilakukan pencegahan sejak dini dari mulai pernikahan dini, sebelum 20 tahun itu kalau bisa dihindari. Karena kondisi ibu yang belum siap secara psikologi, akan melahirkan anak-anak yang berpotensi menjadi stunting,” Tutup Syafrudin.

Kota Serang terdiri dari 6 kecamatan dan 67 kelurahan.