Tanpa APBD, Kota Serang Siap Bangun Infrastruktur Jalan Sepanjang 516 Meter.
SERANGKOTA.GO.ID, – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang resmi menjalin kerja sama dengan PT Sauhbahtera Samudera untuk pembangunan infrastruktur jalan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Penandatanganan perjanjian dilakukan bersama Dinas PUPR Kota Serang dan Forum CSR Kota Serang pada Jumat, 21 November 2025.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menyambut baik kolaborasi ini karena dinilai memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya terkait perbaikan akses jalan.
“Sauhbahtera memberikan kontribusi positif bagi warga Kota Serang, salah satunya pembangunan infrastruktur jalan. Setelah MoU ditandatangani, teknis pelaksanaan akan segera dibahas dengan PUPR agar pembangunannya dapat dipercepat,” kata Budi.
Kepala Dinas PUPR Kota Serang, Iwan Sunardi, menjelaskan bahwa PT Sauhbahtera Samudera akan mengerjakan pembangunan jalan dengan panjang kurang dari 516 meter dan lebar 5 meter.
“Estimasi nilai pembangunan berada di kisaran Rp1,47 miliar. Sementara lokasi final akan ditentukan dalam rapat teknis bersama perusahaan,” ujarnya.
Iwan juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini, Pemkot Serang telah menerima sejumlah dukungan CSR dari berbagai perusahaan.
“Tahun ini ada bantuan dari RS Watimah, peningkatan simpang sebidang, pembangunan betonisasi perumahan, dan hari ini dari PT Sauhbahtera Samudera. Ke depan, sudah ada investor lain yang juga menyatakan minat, tinggal menunggu proses legalitas,” jelasnya.
Ia menargetkan pembangunan ini dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2026.
Sementara itu, Manager PT Sauhbahtera Samudera, MB Manto, menyampaikan rasa terima kasih karena perusahaannya dapat terlibat dalam peningkatan infrastruktur di Kota Serang.
“Terima kasih kepada Pemkot Serang yang sudah menggandeng kami dalam program pembangunan, khususnya sektor jalan,” kata Manto.
Manto menyebutkan bahwa ini merupakan program CSR pertama PT Sauhbahtera Samudera di bidang jalan.
“Untuk sektor jalan, ini baru pertama kali. Kalau bantuan air, kami sudah beberapa kali melakukannya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program CSR tetap bergantung pada kemampuan perusahaan.
“Ini murni dari penyisihan laba bersih. Jadi tentu ada batasnya. Untuk sekarang, kami fokus menyelesaikan program ini dulu,” ucapnya.
