Rangkaian Hari Ibu 2025, Ketua TP PKK Kota Serang Arfina Rustandi Rangkul Penyintas Kekerasan agar Kembali Bangkit
SERANGKOTA.GO.ID – Peringatan Hari Ibu bukan sekadar perayaan seremonial semata, melainkan momentum penting untuk menguatkan kembali peran keluarga sebagai pelindung utama.
Semangat inilah yang dibawa oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Serang, Arfina Rustandi.
Arfina secara resmi membuka rangkaian kegiatan Hari Ibu 2025 di Pokel Garden, Kamis 27 November 2025.
Acara ini mengusung tema penuh makna, yakni Penguatan Keluarga untuk Perempuan dan Anak Penyintas Kekerasan.
Dalam sambutannya yang hangat, Arfina Rustandi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan rumah sebagai ruang paling aman.
Menurutnya, keluarga memiliki peran vital dalam memulihkan semangat perempuan dan anak yang pernah mengalami masa sulit.
"Keluarga bukan hanya tempat bertumbuh, tapi juga ruang pemulihan bagi perempuan dan anak yang pernah mengalami kekerasan. Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan mendukung," tutur Arfina.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, Arfina menyapa langsung para penyintas kekerasan yang hadir. Ia memberikan motivasi sekaligus menyerahkan bantuan sembako kepada 14 warga yang membutuhkan dukungan moral maupun materi.
Arfina memastikan bahwa Pemerintah Kota Serang hadir untuk melindungi warganya.
Arfina juga meminta masyarakat, khususnya perempuan dan anak, untuk tidak ragu melapor jika mengalami tindakan yang tidak menyenangkan atau perundungan (bullying).
"Kalau misalnya di luar sana ada yang mengalami kekerasan, boleh lapor ke DP3AKB. Jangan takut, nanti saya yang dampingi. Ada Bunda Wali Kota yang mau melindungi kalian," ucapnya menenangkan.
Ia berharap para penyintas dapat kembali menemukan kepercayaan dirinya dan bangkit menatap masa depan yang lebih baik.
Senada dengan Ketua TP PKK Kota Serang Arfina Rustandi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Anthon Gunawan, menekankan pentingnya edukasi di dalam rumah.
Anthon mengungkapkan bahwa perilaku anak di luar rumah sering kali merupakan cerminan dari apa yang mereka rasakan di dalam keluarga.
Oleh karena itu, pihaknya terus menggencarkan program parenting untuk mencegah terjadinya perundungan sejak dini.
"Kita sudah memberikan edukasi parenting, baik digital maupun manual. Kasus perundungan sering kali dipengaruhi oleh faktor pola pengasuhan yang kurang tepat," jelas Anthon.
