Logo loader

Musim Kemarau Basah, BPBD Kota Serang Ungkap Peta Rawan Bencana dan Langkah Antisipasi

SERANGKOTA.GO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. 

Peringatan ini menyusul fenomena anomali cuaca kemarau basah, di mana hujan berintensitas tinggi masih berpotensi terjadi meski secara kalender telah memasuki musim kemarau.

Menyikapi kondisi tersebut, BPBD telah memetakan wilayah rawan banjir dan longsor secara detail, serta menggencarkan serangkaian langkah antisipasi demi melindungi warga.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, menjelaskan fenomena ini berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Mengutip dari BMKG, ini musim kemarau tapi kemarau basah. Jadi dalam kondisi kemarau masih ada hujan, seperti halnya kemarin,” ujar Diat, Rabu 13 Agustus 2025. 

Untuk menghadapi potensi bencana, BPBD menerapkan strategi dua lapis yang mencakup pencegahan dan kesiapsiagaan darurat.

Pada tahap pencegahan, sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan, baik melalui media maupun turun langsung ke lapangan. 

Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibanten.

“Teman-teman sekarang ini sedang mengecek ke Kidemang, kita turun untuk membersihkan Sungai Cibanten yang menjadi salah satu penyebab air meluap,” jelasnya.

Sementara pada tahap kesiapsiagaan darurat, BPBD memastikan seluruh sumber daya siap digerakkan jika bencana terjadi.

“Apabila terjadi banjir, kita sudah siap dari sisi alat, personel, sampai dengan bantuan logistik,” tegas Diat.

Berdasarkan pemetaan BPBD, kata Diat beberapa kecamatan di Kota Serang memiliki kerawanan terhadap bencana banjir dan memerlukan perhatian ekstra, yaitu:

• Kecamatan Serang

• Kecamatan Kasemen

• Kecamatan Cipocok Jaya

• Kecamatan Walantaka (khususnya bagian utara)

• Kecamatan Taktakan (khususnya bagian timur, seperti area Legok)

Selain banjir, curah hujan tinggi juga meningkatkan risiko tanah longsor. Berdasarkan pemetaan, potensi longsor lebih terkonsentrasi di dua kecamatan saja.

“Kalau longsor, potensinya hanya ada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Curug dan Kecamatan Taktakan,” ungkap Diat.

Meski begitu, ia memastikan kondisi saat ini masih terkendali dan belum ada laporan kejadian longsor.

"Dengan curah hujan seperti ini memang ada potensi terjadi longsor, tapi sampai dengan saat ini alhamdulillah tidak ada laporan,” katanya.

Diat juga mengingatkan bahwa Kecamatan Taktakan pernah mengalami longsor skala besar di area TPA Sampah, serta longsoran tebing kecil yang sempat menutup badan jalan pada masa lalu.

BPBD Kota Serang akan terus memantau situasi dan mengimbau warga di wilayah rawan agar selalu waspada serta mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan bersama.

Copyright © Serang Smart Service 2025 - 2030. All rights reserved.