
Mundur, Pemkot Serang Beri Tenggat Waktu PKL di Area Cangkring untuk Bongkar Mandiri.

SERANGKOTA.GO.ID, — Pemerintah Kota Serang memberikan waktu satu hari kepada para Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) yang masih berjualan di kawasan Cangkring Pasar Induk Rau (PIR) untuk melakukan pembongkaran lapak secara mandiri.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang, Wahyu Nurjamil saat meninjau lokasi, Kamis (7/8/2025).
“Permintaan pedagang pertama, mereka ingin melakukan pembongkaran secara mandiri. Kita beri waktu satu hari. Tapi kalau besok masih ada yang belum dibongkar, maka pembongkaran akan dilakukan oleh Pemkot Serang,” ujar Wahyu.
Selain pembongkaran mandiri, Wahyu juga menyampaikan adanya permintaan dari pedagang untuk tetap berjualan di lantai dasar. Menanggapi hal itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar, PT Pesona, agar dilakukan penataan ulang dan berbagi ruang secara adil.
“Kami minta agar PT Pesona bisa mengatur penempatan pedagang supaya semua kebagian tempat. Ini kan hanya penataan sementara selama lima bulan ke depan,” jelas Wahyu.
Dari hasil pendataan, tercatat ada sekitar 30–35 pedagang yang masih bertahan di area Cangkring.
'Mereka sebagian besar menjual berbagai kebutuhan pokok seperti sayuran, tahu, bawang, jahe, dan bahan kering lainnya," ujar Wahyu.
Sebagian pedagang masih menolak untuk dipindahkan ke lantai satu, namun pemerintah telah menawarkan jalan tengah agar dilakukan penyesuaian ruang antar sesama pedagang.
“Kami sudah sepakat, kalau besok belum juga dilakukan pembongkaran mandiri, maka kami akan bantu melakukan pembongkaran. Ini demi penataan pasar ke depan,” katanya.
Penataan ini merupakan bagian dari rencana besar pembangunan kembali Pasar Induk Rau oleh Wali Kota Serang mulai tahun depan. Pembangunan tersebut akan dimulai dari nol, termasuk merubuhkan seluruh bangunan yang ada saat ini.
“Ini bukan hanya soal bangun-membangun. Tapi bagaimana menata PIR agar lebih tertib, mengatasi kemacetan, banjir, dan saluran irigasi yang mampet. Semua persoalan itu harus diatasi secara bersamaan,” tutur Wahyu.
Berdasarkan imformasi yang diberikan, tercatat total ada 604 PKL yang sebelumnya berjualan di luar area pasar. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 pedagang masih belum direlokasi dan menjadi sasaran pembongkaran selanjutnya.
Catatan Gambar telihat petugas gabungan sedang apel, dan terlihat beberapa pedagang melakukan pembongkaran mandiri.
(RED/Poto:RY)