Genjot Percepatan Penurunan Stunting di Kota Serang, Pemkot Serang gerakan makanan olahan sendiri.
SERANGKOTA.GO.ID,- Puskesmas Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa 25 Juni 2024. Diselenggarakan kegiatan percepatan penurunan anak gizi buruk dan stunting di Kota Serang dengan pemberian nugget olahan hasil karya sendiri. Turut hadir Asisten Daerah II Yudi Suryadi, Kepala DP3AKB Anthon Gunawan, perwakilan Dinkes Kota Serang, Camat Curug Eni Sudaryani dan para Lurah, Kepala Puskesmas Curug Lusita Nengsih, serta para kader.
Dalam kegiatan kali ini Asda II Kota Serang Yudi Suryadi hadir mewakilkan Penjabat Walikota Serang Yedi Rahmat yang tidak hadir, ia membagikan nugget untuk para balita di Puskesmas Kecamatan Curug.
Dalam keterangan yang diberikan Asda II Kota Serang Yudi Suryadi pada kesempatan wawancara, ia mengatakan ini ide dan program yang dicanangkan oleh Pj Walikota Serang.
"Kemarin di rumah dinasnya Pj Walikota Serang, beserta UMKM dan OPD terkait membuat nugget untuk diserahkan kepada anak-anak stunting", ucapnya.
Ia menuturkan proses pembuatan nugget tidak memakan waktu yang lama, sehingga bisa segera didistribusikan.
"Alhamdulillah hari ini bisa dilaksanakan. Nuggetnya sudah siap sesuai dengan jumlah hari ini kita bagikan kurang lebih 40 pack, dan juga kita bagikan telur yang dari ASN", tuturnya.
Ia menjelaskan, pemberian nugget salah satu langkah percepatan penanganan terhadap balita stunting di Kota Serang.
"Mudah-mudahan bukan hanya di Curug saja, nanti kita akan coba ke kecamatan-kecamatan lain sesudah dijumlahkan," jelasnya.
Pemberian nugget untuk balita stunting ini merupakan program yang diharapkan bisa dilanjutkan oleh masing-masing tiap Kecamatan.
Ia juga mengatakan bahwa ada penurunan kasus anak stunting di bulan Juni 2024 ini.
"Kalau lihat sementara ini di bulan Mei kemarin, data yang kami terima kurang lebih 1.355 balita. Sekarang sudah ada 1.100 sekian kalau tidak salah", ungkapnya.
Lebih dalam lagi ia mengatakan langkah terpenting dalam percepatan penurunan stunting.
"Yang penting update data terus, dan juga tadi kami sampaikan jangan sampai ada anak usia balita yang belum ditimbang, diukur di posyandu, karena program sasaran kita tahun ini itu. Sampai akhir bulan Juni adalah pengukuran dan penimbangan", imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahan utama dari nugget yang dibuat dan melibatkan UMKM.
"Nugget sendiri kemarin saya lihat dari daging ayam. Mungkin diolah dengan campuran bahan-bahan seperti sayuran, supaya bisa dibuat nugget. Kebetulan juga melibatkan UMKM yang ada di Kota Serang", ungkapnya.
Terakhir disinggung perihal kandungan gizi dalam nugget, ia mengatakan ikut melibatkan Dinas Kesehatan.
"Ini kan awal tapi kita melibatkan dinas kesehatan, untuk lebih lanjut mungkin nanti dari dinas kesehatan yang akan lebih dalam seperti apa dari sisi gizinya. Tapi saya yakin dan percaya ini dibuat oleh orang-orang yang sudah ahlinya dan melibatkan UMKM juga", jawabnya.
Terakhir ia mengatakan, pemberian nugget untuk balita stunting ini sifatnya hanya partisipasi atau stimulan saja dan akan mengawasi progres nya.
"Ini kita nanti sesuaikan dengan kondisi, karena ini sifatnya partisipasi. Pak Pj ingin memberikan stimulan. Mungkin nanti akan dikembangkan baik itu Kecamatan atau OPD terkait," kata dia.
"Kita akan lihat perkembangannya. Apakah terus nugget atau seperti apa. Tapi yang jelas ini baru uji coba yang dilakukan oleh Pak Pj dan untuk mempercepat proses penaikan berat badan anak, dan pertumbuhan stunting bisa dalam kurun waktu enam bulan lalu bisa kelihatan di bulan ketujuh", tutup Asda II Yudi Suryadi.