Logo loader

Deteksi Dini TBC Terbaik, Dinkes Kota Serang Raih Penghargaan Nasional.

SERANGKOTA.GO.ID, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tahun 2025 ini, Dinkes Kota Serang menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas capaian luar biasa dalam program deteksi dini dan penemuan kasus tuberkulosis (TBC).

Hingga Juli 2025, Dinkes Kota Serang berhasil menemukan 2.374 kasus terduga TBC dari target 3.181 kasus. Capaian tersebut menjadikan Kota Serang sebagai salah satu daerah dengan tingkat penemuan kasus TBC tertinggi di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan karena Kota Serang dinilai konsisten melampaui target penemuan kasus TBC selama tiga tahun berturut-turut.

“Kota Serang mendapat penghargaan atas capaian penemuan pengidap TBC terbanyak. Tahun 2022 dan 2023 kita melampaui target nasional,” ujar Ahmad Hasanuddin, Senin (10/11/2025).

Ahmad merinci, pada tahun 2022 target nasional sebesar 2.335 kasus berhasil dilampaui dengan capaian 2.859 kasus atau 122 persen dari target.

Pada tahun 2023, target meningkat menjadi 2.790 kasus dan Dinkes Kota Serang berhasil menemukan 3.701 kasus, atau 133 persen dari target nasional.

Sementara tahun 2024, dari target 3.187 kasus, berhasil ditemukan 4.093 kasus, atau 128 persen capaian.

“Tahun ini baru sampai Juli sudah 2.374 kasus dari target 3.181. Capaian ini menunjukkan kerja keras seluruh tenaga kesehatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini,” jelas Ahmad.

Selain penemuan kasus, Dinkes Kota Serang juga mencatat tingkat keberhasilan pengobatan TBC yang stabil di atas 90 persen selama empat tahun terakhir.

Pada 2022 keberhasilan pengobatan mencapai 93 persen, meningkat menjadi 95 persen pada 2023, dan 92 persen pada 2024. Hingga Juli 2025, tingkat keberhasilan pengobatan tercatat di angka 91 persen.

“Rata-rata keberhasilan pengobatan TBC di Kota Serang sekitar 93 persen. Angka ini tergolong baik, karena pengobatan TBC membutuhkan kedisiplinan tinggi selama minimal enam bulan,” kata Ahmad.

Ia menambahkan, tantangan utama dalam pengobatan TBC adalah pasien yang berhenti minum obat sebelum terapi selesai, sehingga berpotensi menimbulkan kekambuhan dan resistensi obat.

Untuk menekan angka penularan, Dinkes Kota Serang terus menggencarkan edukasi, penyuluhan, dan komunikasi publik tentang bahaya TBC.

Kegiatan sosialisasi dilakukan secara rutin melalui Car Free Day, komunitas kesehatan, hingga kerja sama lintas daerah dalam kampanye nasional pencegahan TBC bersama delapan provinsi lainnya.

“Kami terus memberikan penyuluhan dan edukasi agar masyarakat tidak takut memeriksakan diri. TBC bukan penyakit keturunan, tapi menular lewat udara. Karena itu, lingkungan yang sehat menjadi kunci utama pencegahan,” tegasnya.

Ahmad menuturkan, hingga akhir tahun 2025, Dinkes Kota Serang akan terus memperluas cakupan deteksi dini TBC agar seluruh penderita dapat segera terdiagnosis dan memperoleh pengobatan yang tepat dan tuntas.

Copyright © Serang Smart Service 2025 - 2030. All rights reserved.