Bangkitkan Kemandirian Petani, Pemkot Serang, Pemprov Banten, & BI Sosialisasi Sekolah Lapang dan Teknik Pengaplikasian Trichokompos.
SERANGKOTA.GO.ID, - Kamis, 04 Oktober 2024. Pemerintah Kota Serang, Pemprov Banten, Bank Indonesia (BI), dan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) melakukan kolaborasi kegiatan dalam rangka GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan).
Sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan GNPIP yang diinisiasi oleh BI untuk menekan laju inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga pangan. Inflasi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan meningkatkan biaya hidup.
Dalam kegiatan hadir Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Banten Ameriza M. Moesa, Hario K. Pamungkas Deputi Kepala perwakilan BI provinsi Banten, dan pimpinan OPD terkait, serta rekan-rekan petani Tim Teknis Sekolah Lapang. Serta pendukung pelaksanaan kegiatan yaitu Tim POPT dari BPTPHP Provinsi Banten, anggota TTK1 dan 3, Dinas Pertanian Kota Serang serta 28 orang anggota Poktan Sumber Jaya.
Salah satu contoh kegiatan yang telah dilakukan yaitu oleh Kelompok Tani (Poktan) Sumber Jaya, yang telah melaksanakan sosialisasi kegiatan sekolah lapang Hortikultura dan penjelasan mengenai teknik pengaplikasian Trichokompos pada lahan pertanian.
Kegiatan itu dilaksanakan oleh Tim Teknis Kelompok 1 dan 3 (TTK1 dan 3) ini merupakan bagian dari Jadwal Kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Diawali dengan arahan dari Ibu Andriyani (Kabid Pertanian dan Penyuluhan Kota Serang) sekaligus membuka acara dan dilanjutkan dengan penyampaian dari Bapak H. Marin (Penyuluh Pertanian Ahli Utama Provinsi Banten), Ibu Dr. Pepi Nur Susilawati (Peneliti Ahli Muda - BRIN), dan penyampaian kontrak belajar oleh Ibu Uun dan Ibu Wulan.
Kabid Pertanian Andriyani mengatakan dalam kegiatan sosialisasi, petani peserta Sekolah Lapang telah dibentuk menjadi 4 kelompok dan telah mengikuti kontrak belajar. "Dilakukan pre test kepada petani peserta sekolah lapang sebagai parameter awal sejauh mana pengetahuan petani terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan. Kemudian nantinya dilakukan post test sebagai tolak ukur penyerapan materi pembelajaran," ucapnya.
Selanjutnya Dr. Pepi Nur Susilawati (Peneliti Ahli Muda - BRIN) dalam sosialisasi diberikan penyampaian materi terkait Trichokompos.
"Trichokompos yaitu pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik baik hewan maupun tumbuhan, yang telah terdekomposisi sempurna oleh mikroorganisme dekomposer dalam hal ini adalah Trichoderma sp, yang berfungsi sebagai biofungisida untuk mencegah infeksi jamur pada tanaman," ungkapnya
Selain memberikan materi, Dr. Pepi juga melakukan praktek pada lahan yang akan ditanami dan telah dilakukan pengecekan pH tanah di beberapa titik, untuk mengukur derajat tingkat keasaman atau kebasaan dari tanah.
"Ini perlu dilakukan sehingga dapat menentukan jumlah bahan organik yang diperlukan untuk dimasukkan kedalam tanah. pH rata-rata hasil pengukuran pada lokasi lahan adalah 6," tutunya.
Sebagai informasi kegiatan sosialisasi dilakukan keliling ke setiap kelompok petani yang dibawah naungan dan sesuai jadwal kegiatan.
(NTL/red)