Guru Kota Serang Perkenalkan Inovasi untuk Disiplin dan Profesionalisme Pendidikan.
SERANGKOTA.GO.ID, – Inovasi sederhana lahir dari tangan seorang pendidik di Kota Serang. Diki Setiabudi, S.Pd., Guru SMP Negeri 27 Kota Serang, berhasil menciptakan sebuah aplikasi bernama KuSiar (Kule Sampun Siap Ngajar). Aplikasi ini hadir untuk mencatat secara realtime waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) setiap hari, dimulai sejak guru memasuki kelas hingga mengawali pembelajaran.
Menariknya, aplikasi KuSiar dirancang dengan sentuhan kearifan lokal, menggunakan Bahasa Jawa Banten dalam penerapannya. Meski sederhana, manfaat yang dihadirkan sangat besar jika digunakan secara konsisten oleh para guru.
Diki juga menyebutkan keuntungan dalam penerapan KuSiar dapat memberikan berbagai dampak positif.
"Membentuk guru lebih disiplin, berintegritas, dan profesional dalam melaksanakan tugas.
Mengurangi angka kelas kosong akibat keterlambatan guru memasuki kelas. Dan mencatat data kehadiran guru secara realtime dan akurat karena terhubung langsung dengan lembar kerja admin (spreadsheet) yang dilengkapi dokumentasi guru di kelas," paparnya.
"Menjadi alat monitoring efektif bagi pimpinan sekolah dan pengawas, sekaligus mendukung program paperless. Serta memudahkan guru piket dalam mendata kehadiran guru dengan lebih cepat dan profesional," sambungnya.
Lebih jauh, Diki membayangkan jika seluruh guru di Indonesia menerapkan konsep ini secara serentak. Setiap jam pelajaran tercatat rapi tanpa ada waktu kosong, baik di dalam maupun luar kelas. Hal tersebut tentu akan memberikan hak murid secara penuh untuk menerima pembelajaran.
“Bayangkan jika semua guru di negeri ini melaksanakan KBM tepat waktu dan tercatat secara administrasi. Guru akan lebih siap dan sigap, murid pun memiliki waktu belajar yang cukup. Satu langkah kecil akan berbuah maksimal jika dilakukan secara konsisten,” ujarnya.
Inovasi KuSiar membuktikan bahwa perubahan besar dalam dunia pendidikan dapat dimulai dari langkah sederhana. Disiplin waktu, kesiapan mengajar, dan pemanfaatan teknologi lokal menjadi kunci lahirnya generasi belajar yang lebih baik.(RY)
