
Cegah Kanker Serviks, Dinkes Kota Serang Ajak Perempuan Lakukan Tes HPV DNA Rutin

SERANGKOTA.GO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mengingatkan masyarakat, khususnya kaum perempuan, tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks.
Penyakit ini masih menjadi penyebab kematian nomor dua tertinggi bagi perempuan di Indonesia.
Melalui unggahan resmi di media sosial, Dinkes Kota Serang menegaskan bahwa kanker serviks sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan.
Caranya dengan melakukan deteksi dini secara rutin melalui tes HPV DNA.
Tes ini mampu mendeteksi infeksi virus penyebab kanker serviks sebelum berkembang menjadi sel kanker.
Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan lebih cepat sehingga peluang kesembuhan semakin besar.
“Deteksi dini kanker serviks bisa menyelamatkan nyawa. Jadikan deteksi dini bagian dari gaya hidup sehatmu,” tulis Dinkes Kota Serang dalam keterangan resminya.
Masyarakat, khususnya wanita usia subur, diimbau segera melakukan tes HPV DNA di puskesmas terdekat.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menekan angka kasus kanker serviks di Kota Serang.
Tes HPV DNA dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk diperiksa materi genetiknya.
Sementara itu, tes IVA dilakukan dengan mengusapkan asam cuka pada dinding serviks. Hasil pemeriksaan dapat diketahui langsung beberapa saat setelah tes dilakukan.
Layanan ini sebenarnya memiliki harga cukup tinggi di luar program pemerintah, yakni antara Rp550 ribu hingga Rp1,44 juta.
Namun, khusus melalui program Dinkes Kota Serang, masyarakat bisa memanfaatkannya tanpa biaya alias gratis.
Pemeriksaan ini diperuntukkan bagi wanita usia subur dengan kriteria tertentu. Syarat peserta antara lain:
- Berusia 30–50 tahun
- Sudah menikah atau pernah melakukan hubungan seksual
- Tidak sedang hamil
- Tidak sedang menstruasi
- Tidak melakukan hubungan seksual dalam 24 jam terakhir
- Membawa KTP atau BPJS
Program deteksi dini ini diharapkan meningkatkan kesadaran perempuan di Kota Serang terhadap kesehatan reproduksi.
Sekaligus menekan angka kasus kanker serviks yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.