Hasil Pengecekan Kesehatan Hewan Qurban, DKP3 Kota Serang Karantina 35 Hewan Sakit.

SERANGKOTA.GO.ID, - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang telah melakukan pemeriksaan hewan qurban, di 78 lapak penjualan hewan qurban, dan hewan ternak yang diperiksa ada 4925.
"Domba ada sekitar 3181, Kambing ada sekitar 237, Sapi ada sekitar 354, dan Kerbau ada sekitar 153," ucap Sony August Kepala DKP3 Kota Serang kepada awak media setelah usai rapat di ruang Walikota Serang. Selasa (03/06/2025).
Sebanyak 35 ekor hewan qurban hasil dari 78 titik lapak di Kota Serang, ditemukan dalam kondisi sakit menjelang Hari Raya Idul adha. Temuan ini didapat setelah monitoring pengecekan dan pengawasan kesehatan hewan qurban di seluruh lapak-lapak penjualan di Kota Serang.
Sony mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap hewan qurban di seluruh wilayah Kota Serang. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat dan layak disembelih sesuai syariat Islam.
"Yang sakit ada 25 ekor, kemudian yang sakit mata ada 6 ekor dan 3 ekor dalam Kondisi flu," ujarnya.
Lebih lanjut, Sony menegaskan tidak ada yang terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dari 35 hewan yang ditemukan sakit.
"Engga ada yang PMK," tandasnya.
Sony menjelaskan, hewan yang ditemukan dalam kondisi sakit akan dipisahkan dari hewan lainnya dan ditempatkan di area karantina.
"Kita veteriner dulu, kita karantina, kita obatin, mudah-mudahan bisa terlampau ini sampai ke hari H apakah dia mampu. Ini kondisinya nanti kita evaluasi lagi," ungkapnya.
"Penempatannya yah masih di lapak dan dipisah, ada yang dibawa ke peternakan lagi," imbuh Sony.
Sony menekankan penjual maupun panitia qurban diwajibkan memastikan kondisi hewan tetap sehat hingga hari penyembelihan. Jika hewan dinyatakan layak, maka akan diterbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKH) sebagai syarat pemotongan.
"SKH menjadi bukti bahwa hewan tersebut telah melalui pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi," pungkasnya.
"Dan hewan yang sakit, kondisinya ya kalau memang sudah layak dijual, ya dijual," tambahnya untuk hewan yang ditemukan sakit.
Berdasarkan informasi monitoring sudah selesai, akan tetapi untuk observasi hewan yang sakit masih berlangsung.
"Monitoring sudah selesai, tapi untuk observasi terus lanjut posisinya," ujar Soni.
Sony menuturkan untuk hewan yang masuk ke Kota Serang, harus memenuhi beberapa persyaratan kesehatan.
"Sehat disana, mereka datang dulu bawa SKH dari yang mengirim, kita terima. Dan disini cek lagi, sehat apa enggak," tuturnya.
"SKH nya ada 2, dari daerah pengiriman dan dari kita," imbuhnya.
(RED/Poto:RY).